Diaklektikakita.com – Pemerintah Indonesia mewacanakan wajib militer, hal ini mencuat setelah keluarnya pernyataan dari Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementrian Pertahanan (Kemenhan), Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang.
“wajib militer mungkin saja diterapkan di masa depan, namun tetap bergantung pada kesiapan anggaran negara” ungkap Frega dalam sebuah webinar pada Kamis, 17 April 2025.
Frega juga juga mengatakan, “Kalau nanti sudah punya anggaran yang jauh lebih banyak, bukan tidak mungkin kita bisa menerapkan kebijakan seperti wajib militer,” pernyataan ini dikutip pada Jumat, 18 April 2025.
Ia menekankan bahwa kebijakan tersebut akan membutuhkan biaya yang besar dan persiapan matang dari berbagai aspek.
Frega juga menegaskan bahwa apabila kebijakan wajib militer benar-benar diterapkan, hal itu tidak bisa disamakan dengan militerisasi masyarakat sipil.
Ia mengajak masyarakat untuk melihat wajib militer sebagai bentuk kontribusi warga negara terhadap pertahanan nasional.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab. Sesuai amanah konstitusi, pertahanan adalah hak dan kewajiban setiap warga negara,” jelasnya sambil merujuk pada UUD 1945.
Dalam pandangannya, setiap warga negara memiliki peran penting dalam sistem pertahanan, bukan hanya TNI atau aparat militer saja.
Hingga saat ini, Indonesia belum memberlakukan wajib militer secara menyeluruh.
Namun, Kemenhan telah membuka jalur sukarela melalui program Komponen Cadangan (Komcad) dan Bela Negara.
Program ini menjadi bentuk partisipasi warga sipil dalam sistem pertahanan nasional tanpa harus menjadi prajurit aktif TNI.
Frega menjelaskan bahwa program ini masih terbatas pada kapasitas anggaran yang tersedia.
“Dengan anggaran yang kami miliki saat ini, kami baru bisa mencetak beberapa ribu personel melalui seleksi ketat,” katanya.
Para peserta program ini dilatih secara intensif dan siap dimobilisasi kapan pun dibutuhkan, terutama dalam kondisi darurat nasional.
Dalam situasi darurat, Frega menegaskan bahwa komponen utama dalam Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) tetap berada di tangan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dari pernyataan resmi Kemenhan, terlihat bahwa penerapan wajib militer di Indonesia bukan hal yang mustahil, namun belum bisa diterapkan dalam waktu dekat.###
Sumber : Ayoindonesia.com
Penulis : Zank
Editor : Jajang Fauzi
Sumber Berita : Ayoindonesia.com