Cianjur, dialektikakita.com – Pondok Pesantren Al-Madinah, Karangtengah, Cianjur, menjadi tuan rumah kegiatan silaturahmi keluarga besar Eyang Kyai Hasan Maolani (EKHM), Ahad (19/10/2025). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian rihlah lintas pesantren yang digelar Paguyuban Keluarga Besar EKHM untuk mempererat tali persaudaraan sekaligus mengenang warisan perjuangan Eyang Hasan Maolani, ulama pejuang asal Kuningan.
Meski nama Eyang Kyai Hasan Maolani belum banyak dikenal di wilayah barat Jawa Barat seperti Cianjur dan Sukabumi, namun jejak sejarahnya mulai menarik perhatian. EKHM dikenal sebagai tokoh ulama dan pejuang kemerdekaan yang diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda ke Jawa Tondano (Jaton), Manado, Sulawesi Utara. Ia wafat pada tahun 1874 dan dimakamkan di Jaton, bersebelahan dengan makam dua tokoh nasional: Kyai Mojo dan Kyai Ahmad Rifa’i.
Rangkaian silaturahmi keluarga besar ini telah dilaksanakan sejak tahun 2024, dimulai di Ponpes Al-Masturiyah Sukabumi, dilanjutkan ke Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya, serta Ponpes Bina Insan Mulia Cirebon. Kini, kegiatan tersebut berlanjut di Cianjur sebagai bagian dari upaya mengenalkan kembali sosok EKHM kepada masyarakat luas.

Kiai Farid Madani, Pimpinan Ponpes Al-Madinah yang juga menantu dari Hj. Nunung Nurhikmah—keturunan EKHM asal Cikaso, Kuningan—mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas terselenggaranya acara ini.
“Saya dan keluarga sangat bahagia dengan silaturahmi ini. Meskipun bukan keturunan langsung, saya merasa menjadi bagian dari keluarga besar EKHM. Sebagai bentuk penghormatan, pendopo yang baru selesai dibangun semalam kami beri nama ‘Pendopo Eyang Kyai Hasan Maolani’,” ujar Kiai Farid disambut pekikan sholawat dari para hadirin.
Acara berlangsung dalam suasana hangat penuh kekeluargaan, dihadiri sejumlah tokoh pesantren dan anggota keluarga besar EKHM. Hadir di antaranya Ketua Paguyuban EKHM KH Iing Sihabudin, SH, MH; KH Asep Mousul Affandy, Pimpinan Ponpes Miftahul Huda Manonjaya yang juga menantu keluarga EKHM; serta Dr KH Abu Bakar, Pimpinan Ponpes Al-Masturiyah Sukabumi.

Dalam kesempatan tersebut, KH Iing Sihabudin menyampaikan tiga agenda besar paguyuban ke depan: penyelenggaraan Haul EKHM pada 28 Desember 2025, pendirian Yayasan EKHM, serta pengusulan gelar pahlawan nasional bagi Eyang Kyai Hasan Maolani.
“Kami ingin perjuangan dan kiprah beliau sebagai ulama dan pejuang bangsa tidak hanya dikenang oleh keluarga, tetapi juga mendapat pengakuan negara,” ujarnya.

Kegiatan silaturahmi ini diharapkan dapat menjadi momentum membangun jejaring antar keturunan serta memperkuat kontribusi pesantren dalam menjaga nilai-nilai sejarah dan perjuangan para ulama terdahulu.
Penulis : Ronaz
Editor : Jajang Fauzi
Sumber Berita : Kontributor Cianjur











